Sekeping
Hati Yang Tersakiti
Dibalik senyumnya kulihat terselip duka
Dibalik tawanya kulihat ada segores lara
Tuhan…benarkah aku yang membuatnya terluka
?
Kenapa harus ada yang tersakiti oleh
kebahagiaanku yang semu
Akupun perih …melihatnya terluka
Karena aku juga wanita
Tapi mungkin dia tidak sekuat dan setegar
aku
Jadi sebaiknya akulah yang harus putar arah
Karna jalan ini buntu
Tuhan…. Tolong beri aku kekuatan agar aku
bisa menghadapi semua kenyataan ini
Aku tau berat dan pedih rasanya
Tapi apalah artinya kepedihannku jika
dibandingkan hatinya yang kan terluka kelak saat dia tau…
Tuhan… jangan berhenti memakaikan
topeng di wajahku
Agar tak ada yang tau betapa sakitnya hati
ini
Buatlah aku selalu tersenyum apapun yang
aku rasakan
Kebahagiaan itu bukan milikku tapi
milikknya
Aku tak boleh lagi merampasnya
Tuhan…kuatkan aku agar aku bisa mengatasi
situasi ini
Bantu aku menghadapi cacian dunia kelak
jika seisinya tau betapa jahatnya aku
Bantu aku menulikan pendengarannku terhadap
kutukan-kutukan dunia
Bantu aku menjaga bintang yang
kumiliki tanpa harus mencuri bintang
lain yang bukan milikku
Tuhan hanya Kau yang tau betapa sakitnya
aku saat ini
Yang harus melepaskan orang yang kusayangi untuk
bahagia bersama pemiliknya
Untuk sekeping hati yang tersakiti, maafkan
aku…
(“untuk kekasih penguat jiwaku…
…berdoa kau dan aku di jannah”)
Ditulis dengan tetesan air mata seorang
perempuan yang tak rela perempuan lain tersakiti olehnya
(inspired from : “ Dan akhir adalah
permulaan, kau dan aku tak pernah menapaki mula juga mungkin tak pernah sampai
pada selesai, seperti puisi yang kutanam di kuntum hatimu “)
*Mata Ketiga Cinta*
By:Vio
24 Agustus 2012